Sejak gaya hidup sehat mulai populer, kini banyak orang mulai beralih pada jenis beras yang lebih sehat. Salah satunya adalah beras porang atau yang sering dikenal dengan shirataki dan konjac. Beras porang dan beras putih merupakan dua jenis beras yang menarik perhatian dengan perbedaan yang mencolok.
Sebelum mengganti konsumsi beras putih dengan beras porang, berikut ini perlu diketahui perbedaan khasiat pada keduanya.
Perbedaan Khasiat Beras Porang dan Beras Putih
Sumber: Freepik
Beras porang dihasilkan dari tanaman porang tropis yang memiliki karakteristik butiran kecil dengan warna yang cenderung putih keabu-abuan atau kecoklatan. Tidak seperti beras putih yang telah diolah secara menyeluruh, beras porang sering kali menampilkan tekstur yang berbeda dan mengandung lebih banyak serat serta nutrisi. Khasiat beras porang banyak digunakan berkat kandungan glukomanan dan polisakarida manosa yang dapat mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes.
Sementara itu, beras putih merupakan jenis beras yang paling umum ditemui di pasaran. Berbeda dengan beras porang, beras putih adalah beras biasa yang telah diolah dengan menghilangkan kulit dan lapisan biji lainnya. Sehingga menghasilkan butiran beras yang putih dan memiliki butiran yang lebih besar.
Meskipun kandungan gizi beras putih dapat bervariasi, umumnya cenderung memiliki lebih sedikit serat dibandingkan dengan beras porang atau jenis beras lain yang kurang diolah. Memiliki perbedaan yang signifikan, beras konjac dan beras putih memiliki perannya masing-masing dalam keberagaman kuliner dan kegunaannya dalam berbagai hidangan.
Khasiat Beras Porang untuk Kesehatan
Beras yang berasal dari umbi porang asli Indonesia ini juga sering disebut dengan beras shirataki. Berbagai khasiat beras porang untuk kesehatan bisa didapatkan karena adanya kandungan glukomanan atau serat larut yang cukup tinggi.
Umumnya, khasiat beras porang dimanfaatkan bagi penderita diabetes karena dapat mengontrol kadar gula darah. Dengan mengonsumsi konjac akan membantu memperlambat penyerapan kolesterol serta gula dalam darah. Sehingga, tidak hanya baik dikonsumsi bagi penderita diabetes, tetapi juga mereka yang berisiko memiliki penyakit jantung.
Selain itu, peran glukomanan pada beras porang juga baik untuk bakteri usus yang dapat mengurangi sembelit sehingga akan memperlancar pencernaan. Bagi yang ingin menurunkan berat badan, konsumsi beras porang yang rendah kalori dapat membuat perut kenyang lebih lama.
Baca Juga: 5 Fakta Konjac Terbaru Yang Menarik Untuk Diketahui!
Cara Memasak Beras Porang
Bukan hanya diolah menjadi beras, olahan porang dapat berupa mie yang banyak dijual di pasaran. Meski lebih familiar dengan nama shirataki, umbi porang merupakan umbi khas Indonesia yang diekspor ke Jepang. Olahan shirataki pun ditemukan oleh orang Jepang.
Dalam pengolahannya, umbi porang diolah menjadi keripik atau keripik konjac (konjac chips), yang lalu diproses menjadi tepung konjac sebelum pada akhirnya dicetak menjadi beras porang atau mie.
Sama halnya dengan beras putih, cara memasak beras porang pun tidak jauh berbeda.
- Cuci beras porang dua sampai tiga kali.
- Untuk memasak 1 cangkir beras shirataki gunakan perbandingan dua setengah cangkir air.
- Untuk hasil yang lebih pulen, sebelum dimasak rendam beras konjac dalam air selama 30 menit.
Mengonsumsi konjac dalam bentuk beras, mie, atau keripik memiliki maaat kesehatan yang sama. Beras konjac telah menjadi alternatif menarik bagi mereka yang menjalani pola hidup sehat. Dapatkan olahan konjac berupa Keripik Konjac dan Tepung Konjac yang berkualitas milik PT. Indo Panen Sejahteran sekarang juga!
PT. Indo Panen Sejahtera menciptakan produk olahan konjac yang berkulitas untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat. Klik di sini untuk informasi konsumsi kesehatan lainnya.