Sembelit atau yang sering disebut juga konstipasi adalah gangguan pencernaan yang kerap dialami seseorang. Sembelit ditandai dengan keluhan susah buang air besar (BAB) yang akan membuat kondisi perut tidak nyaman hingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Selain itu, gejala awal dan paling umum terjadi pada seseorang yang mengalami sembelit adalah frekuensi BAB yang tidak teratur dan kurang dari tiga kali dalam seminggu. Kondisi perut juga akan terasa penuh, padat, keras atau kencang yang disebabkan penurunan aktivitas usus. Menurunnya kerja usus mengakibatkan kotoran yang melewati usus bergerak lebih lambat dari biasanya. Feses juga akan menjadi lebih keras sehingga menyebabkan sembelit atau konstipasi.
Sembelit dapat disebabkan oleh berbagai hal, di antaranya malas bergerak yang berpengaruh pada pergerakan usus, pola makan yang kurang baik, masa kehamilan, efek samping obat, hingga stres berat. Meski sembelit merupakan gangguan sistem pencernaan yang sangat umum terjadi, bukan berarti kondisi ini boleh diabaikan.
Gangguan konstipasi memang jarang berakibat fatal, namun kondisi ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman pada sistem pencernaan. Jika diabaikan terus menerus dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih serius seperti terjadinya pembengkakan pembuluh dari di anus (wasir).
Salah satu cara mencegah sembelit adalah dengan mengonsumsi makanan tinggi serat atau tinggi kandungan glukomanan yang ditemukan dalam tanaman konjac. Tanaman konjac (Amorphophallus konjac) berasal dari Asia Tenggara dan telah digunakan secara tradisional dalam berbagai masakan dan obat-obatan.
Bagian tanaman konjac yang paling sering dimanfaatkan adalah umbinya, yang kaya akan serat larut air yang disebut glukomanan. Glukomanan adalah jenis serat makanan yang dapat larut dalam air dan membentuk gel ketika terkena cairan. Glukomanan bekerja dengan beberapa cara yang dapat membantu mengatasi sembelit.
1. Menyerap Air
Glukomanan memiliki kemampuan untuk menyerap sejumlah besar air, membentuk gel kental. Ketika dikonsumsi, glukomanan dapat membantu melunakkan tinja dan meningkatkan volume feses sehingga memudahkan proses pencernaan.
2. Stimulasi Peristaltik
Glukomanan juga dapat merangsang peristaltik usus, yaitu gerakan alami usus yang mendorong makanan melalui saluran pencernaan. Hal ini dapat membantu mengatasi masalah sembelit dengan meningkatkan gerakan usus.
Konjac untuk kesehatan memang cenderung aman digunakan tanpa menyebabkan efek samping. Namun tetap perlu diperhatikan jumlah konsumsinya. Terlebih jika dikonsumsi dalam bentuk suplemen glukomanan yang harus dikonsumsi sesuai petunjuk dosis yang diberikan.
Selain dalam bentuk suplemen glukomanan, produk makanan yang mengandung konjac seperti mie konjac juga dapat menjadi pilihan untuk mengatasi sembelit. Mie konjac atau yang lebih banyak dikenal dengan nama mie shirataki memang kerap menjadi pilihan makanan sehat yang tinggi serat baik untuk pencernaan tubuh.
Produk konjac atasi sembelit seperti beras shirataki ini mengandung glukomanan bagi tubuh yang tinggi. Tanaman konjac mengandung 44% glukomanan. Tingginya kandungan glukomanan pada tanaman konjac dapat menjadi bahan tambahan yang efektif untuk mengatasi masalah sembelit.
Untuk mendapatkan olahan konjac yang terbaik, hubungi Indo Panen Sejahtera di sini. Indo Panen Sejahtera menyediakan bahan terbaik untuk gaya hidup yang lebih sehat. Konjac produksi IPS memiliki kualitas kaya serat, rendah kalori, dan dapat membantu kamu merasa kenyang lebih lama. Produk konjac akan menjadi teman setia dalam perjalananmu menuju berat badan yang sehat dan kulit yang bersinar.
Yuk, pesan konjac sekarang juga di sini!